Mengulik Cara Membuat Pupuk Organik Cair Dirumah Dari 4 Jenis Bahan Berbeda

Kegunaan pupuk untuk kesuburan tanaman sepertinya mulai dipahami oleh para penghobi bertanam. Pemahaman akan jenis dan sumber dari humus sendiri mulai dikenal. Seperti pupuk organik bentuk cair yang memiliki sifat alami tanpa bahan kimia tambahan. Bahkan, mulai banyak bermunculan cara membuat pupuk organik cair dari rumah. Seperti ulasan berikut ini.

Kenapa harus pakai pupuk organik jenis cair

Sebelum memulai pembuatan, ada baiknya Anda mengenal alasan digalakkannya pupuk jenis organik dalam bentuk cair. Pada dasarnya produk gembur tanpa bahan kimia ini dinilai lebih aman dan mudah diperoleh oleh banyak pihak. Selain bisa didapat dalam bentuk produk jadi, para penghobi pun dapat membuatnya dengan bahan sisa olahan rumah.

Tentunya opsi ini lebih hemat dan sederhana, dibanding harus membeli pupuk urea atau NPK yang lebih mahal. Bahkan, tidak dapat dipungkiri kalau Anda pun bisa membuatnya secara gratis sekaligus menjaga kebersihan lingkungan sekitar. Mengapa demikian? Pasalnya, Anda dapat menggunakan bahan sisa olahan produk makanan rumah.

Hal ini akan membantu mengurangi pencemaran lingkungan karena sampah. Tidak hanya itu, beberapa ahli pun mendukung produksi pupuk organik dalam bentuk cair secara mandiri sebagai upaya turut mengikuti program ramah lingkungan dan gerakan zero waste. Dalam artian lain, mengurangi aktivitas membuang sisa makanan dan kotoran.

Selain itu, cara membuat pupuk jenis ini juga dinilai sangat amat mudah dan sederhana. Mengingat bahan yang digunakan cukup melimpah dan tidak ada bahan kimia, maka pembuatannya dapat menjadi program ramah lingkungan. Tidak hanya itu saja, aktivitasnya pun aman meski dilakukan oleh anak anak sekalipun.

Lantas bagaimana dengan keefektivitasannya untuk tanaman? Karena bentuknya cair, maka pupuk jenis ini lebih cepat dan mudah diserap. Tentunya, karena sifatnya organik, maka butuh waktu yang cukup lama untuk membuatnya siap sebagai pupuk. Hal tersebut karena unsur hara yang dikandungnya tidak menentu dan selengkap bahan kimia.

Pupuk Organik Rumahan Berbahan Kotoran Hewan

Salah satu produk pupuk jenis organik yang banyak digunakan adalah dari kotoran hewan. Produk yang satu ini didapat dari olahan beberapa kotoran hewan ternak, seperti ayam, sapi, kambing, bahkan burung. Karena itu, produk serupa lebih banyak diproduksi oleh peternakan besar. Namun, Anda pun bisa mencobanya.

  1. Persiapan Bahan

Bahan yang dibutuhkan untuk membuat pupuk ini adalah 1 kg kotoran hewan. Bahan alternatif yang bisa digunakan adalah urine atau air kencing dari kambing, sapi, atau kelinci. Kemudian siapkan 2 liter air yang dicampur dengan 1% total larutan EM4. Dalam hal ini, sekitar 30ml EM4 sudah cukup dan juga 30 gram gula pasir yang dilarutkan di dalam air (terpisah).

  1. Peralatan

Peralatan yang dibutuhkan cukup sederhana. Anda dapat gunakan sekop atau cangkul kecil untuk kebutuhan berkebun. Kemudian siapkan ember dengan tutup yang cukup erat. Pasalnya, bahan akan diolah dan disimpan di dalamnya. Jadi pastikan ember tersebut dapat memuat semua bahan.

  1. Cara

Karena bau yang cukup menyengat, lakukan pembuatan di luar ruangan atau rumah. Jika sudah siap, Anda bisa mulai cara membuat pupuk organik cair dengan mengaduk kotoran dengan air hingga larut. Kemudian tambahkan bubuk fermentasi (EM4) dan larutan gula pasir. Aduk semua bahan tersebut hingga merata.

Jika seluruh bahan telah tercampur sempurna, Anda bisa menyimpannya di dalam ember dan tutup rapat. Letakkan di tempat kering dan terlindung dari sinar matahari. Secara keseluruhan, proses ini akan memakan waktu 3 minggu. Yang mana Anda harus buka dan aduk pupuk organik tersebut setiap tiga hari. Setelah siap, Anda bisa gunakan pupuk.

Pupuk Organik Rumahan Berbahan Nasi Basi

Jangan buang nasi basi begitu saja. Nasi basi yang kerap kali dibuang atau diolah lagi untuk pakan ternak ternyata dapat disulap menjadi pupuk. Ide ini sangat cocok untuk keluarga yang kerap memiliki sisa nasi setiap harinya. Caranya pun cukup mudah karena Anda tidak perlu menggunakan bahan atau peralatan mahal.

  1. Bahan Bahan

Bahan utama yang dibutuhkan adalah beras atau nasi yang sudah benar benar basi. Biasanya, nasi sisa yang dibiarkan dalam ruang terbuka selama beberapa hari lah yang bisa Anda gunakan. Tekstur berlendir dan bau adalah tandanya. Jika bisa, jumlahnya sampai 1 kg. Bahan lainnya adalah 1 liter air dan 5 sdm gula pasir (takaran ini dapat disesuaikan).

  1. Peralatan

Soal peralatan, cara yang satu ini hanya membutuhkan setidaknya 2 botol air mineral besar dengan ukuran 1.5 liter. Jadi, nantinya hasil akhir dari proses pembuatan akan menghasilkan setidaknya 3 literย  cairan pupuk organik dari nasi basi. Pastikan juga tidak ada kebocoran dan tutup botol masih baik.

  1. Cara

Lagi lagi caranya sangat mudah. Anda bisa memasukkan nasi basi di kedua botol dengan takaran yang sama. Kemudian, larutkan air dan gula di tempat terpisah sebelum dimasukkan ke dalam botol berisi nasi. Untuk Anda yang penasaran, gula memiliki fungsi sebagai perangsang perkembangan mikroorganisme di dalam nasi basi tersebut.

Saat menuangkan air ke dalam botol, pastikan masih ada setidaknya sedikit ruang untuk udara. Jangan penuhi botol dengan air gula. Setelah itu, tutup rapat dan simpan botol di lokasi yang tidak kena sinar matahari. Buka dalam dua hari untuk keluarkan udara, lalu tutup dan kocok hingga nasi tercampur. Tunggu sampai di hari ketujuh untuk menyaring dan gunakan airnya untuk pupuk.

Pupuk Organik Rumahan Berbahan Kulit Buah Buahan

Bagi Anda yang sering membuang kulit buah buahan, ternyata bahan ini pun dapat disulap menjadi cairan pupuk jenis organik. Menariknya, disebutkan kalau bahan kulit dari segala jenis buah ini memiliki kandungan yang cukup lengkap. Seperti kandungan vitamin C, fosfor, kalium, sodium, dll. Jadi jangan buang kulitnya, coba untuk campur dengan air untuk pupuk.

  1. Bahan Yang Dibutuhkan

Bahan kulit dan sisa buah yang bisa Anda ubah menjadi pupuk kurang lebih hanya sekitar 100 gram saja. Kemudian, pastikan Anda juga menyediakan setidaknya 1 tutup botol EM4 atau bubuk fermentasi untuk campuran air. Ada juga bahan berupa 20 gram gula pasir yang nantinya untuk dilarutkan. Kemudian, tambahkan 1 liter air bersih untuk campuran terakhir.

  1. Peralatan

Untuk cara membuat pupuk organik cair yang satu ini, Anda bisa membuatnya di 1 botol air mineral berukuran 1.5 liter. Jika jumlah kulit dan buah sisa lebih banyak, Anda dapat menyesuaikan takaran dan menggunakan dua botol agar bisa jadi lebih banyak. Kemudian, jangan lupa untuk menyediakan pisau dan talenan untuk membuat buah potongan lebih kecil.

  1. Cara Membuat

Sebelum Anda memasukkan bahan buah dan kulit, larutkan gula pasir ke dalam air di dalam botol mineral. Kemudian, potong kecil kecil sisa buah dan kulitnya supaya bisa masuk ke dalam botol. Setelah berhasil masuk, kocok hingga semua bahan menyatu. Tidak perlu bingung, nanti Anda hanya perlu menutup dan membiarkan larutan campuran hingga 2 minggu.

Umumnya, cairan berisi sisa buah dan seluruh bahan tersebut bisa disimpan di lokasi kering dan tidak kena matahari langsung. Setelah ditutup rapat dan disimpan, buka sejenak setelah air pupuk berumur satu hari. Buka saja untuk membuang gas di dalamnya, kemudian tutup lagi dan tunggu sampai hari ke 14 untuk dipanen dan digunakan. Ciri pupuk siap pakai adalah aroma seperti tape.

Pupuk Organik Rumahan Berbahan Cucian Beras

Selain nasi basi, air sisa cucian beras atau tajin pun bisa digunakan sebagai bahan utama untuk pupuk organik. Terutama yang berbentuk cairan. Hal ini karena bahan air bekas cucian tersebut memiliki kandungan baik berupa protein, lemak, hingga karbohidrat. Karena itulah, cocok untuk merangsang pertumbuhan unsur hara tanah.

  1. Bahan Yang Dibutuhkan

Yang perlu diperhatikan adalah bahan utama yang baik adalah air bekas cucian beras pertama kali. Di sini, yang dibutuhkan adalah sekitar 1 liter air saja. Kemudian, takaran untuk EM4 atau mikroba fermentasi adalah sekitar 1 tutup saja. Jika tidak ada, Anda juga bisa pakai MOL tape. Sedangkan bahan pemanis seperti gula adalah sekitar 20 gram atau 1 sendok makan.

Perbandingan takaran tersebut bisa Anda sesuaikan dengan jumlah bahan utama, alias air bekas cucian beras. Jika Anda memiliki 2 liter, maka bisa dilipat gandakan takaran EM4 dan gula pasir yang digunakan. Namun, untuk mempermudah 1 liter bahan tersebut akan menjadi kurang lebih 1.5 pupuk.

  1. Peralatan Untuk Memulai Fermentasi

Seperti bahan lainnya, Anda hanya membutuhkan botol atau kaleng yang dapat menampung 1,5 liter campuran pupuk. Perlu diingat bahwa botol ini digunakan untuk 1 liter air cucian beras. Jika lebih, Anda dapat menambahkan atau pilih kontainer yang lebih besar. Selain itu, jika Anda ingin mencampur bahan selalu gunakan alat non metal atau besi. Gunakan kayu saja.

  1. Cara Membuat

Cara membuatnya sangat sederhana. Anda hanya perlu mencampur seluruh bahan dalam tempat penyimpanan. Kurangi penggunaan air biasa, Anda dapat menggunakan campuran 100% air tajin. Hal ini berlaku saat Anda ingin melarutkan gula pasir. Gunakan saja air bekas cucian beras kemudian campurkan di dalam botol air mineral.

Saat sudah di dalam botol, jangan isi penuh. Setidaknya sisakan sedikit ruang udara. Kemudian kocok atau aduk menggunakan kayu. Tutup dengan rapat dan simpan di tempat yang tidak terkena panas matahari. cara membuat pupuk organik cair ini akan lebih baik disimpan di dalam ruang gelap dengan suhu ruang.

Ang perlu diperhatikan adalah rutinitas setiap paginya. Pastikan Anda membuka tutup botol agar gas CO2 dapat keluar. Setelah itu, tutup botol kembali dan tunggu hingga kurang lebih 1- 2 minggu. Setelah itu, Anda dapat menggunakannya untuk kebutuhan humus di pekarangan.

Bagi Anda yang mulai menggalakkan hobi bertanam, baik itu untuk bunga, umbi, atau lainnya, kehadiran gemuk organik bentuk cair bisa jadi solusi kesuburan tanaman. Pupuk jenis ini pun bisa Anda buat dengan mudah menggunakan bahan bekas rumah tangga. Namun jika Anda lebih memilih produk jadi, Anda dapat gunakan ekspedisi Jakarta Makassar sebagai jasa antar terpercaya.